Mengintip Yamaha Lexi Yang Akan Diperkenalkan di Indonesia



Pelataran markas besar Yamaha Motor Corporation (YMC) di Shizuoka, Jepang harusnya telah dipenuhi salju awal Desember 2011 yang lalu. Tetapi, pagi itu aku mujur, langit Kota Iwata terlihat cerah, gagasan lihat tongkrongan sekalian dapat mencicipi motor retro skutik perdana Yamaha untuk pasar Indonesia seolah telah dimuka mata. Sayang, hasrat lihat retro skutik yang saat ini popular dengan nama Yamaha Mio Fino itu juga jatuh.

“Unitnya belum juga ready, ” bisik seseorang pejabat Yamaha Indonesia waktu itu.

Berselang dua bln., pada akhirnya Yamaha Fino resmi di luncurkan di Plaza Barat, GBK, Jakarta. Kemunculan Mio Fino jadi harapan Yamaha untuk menghambat dominasi Honda Scoopy 110 cc yang lebih dahulu lahir. Executive Vice President Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti meyakinkan Fino dapat segera didistribusikan ke pasar, customer juga dapat segera memilikinya. Yamaha terlihat demikian menyiapkan benar penantang Scoopy dengan menghasilkan Fino sebelumnya dilepaskan ke pasar.

Terpaut enam th., Yamaha ada dengan dobrakan lewat genre skutik gembot atau skuter maxi Yamaha paling baru mereka Yamaha Lexi 125 cc. Yamaha Lexi lagi-lagi berhasil menarik perhatian beberapa bikers dengan jenis serta sebagian feature baru seperti smart key sistem, immobilizer sampai answer back sistem. Ia berpeluang mengulangi keberhasilan Yamaha NMAX di kelas 150 cc.

Dua pembalap Yamaha MotoGP Valentino Rossi serta Maverick Vinales mengantarkan Yamaha Lexi meluncur pada Jumat 26 Januari 2018 di Hotel Four Season, Jakarta. Tetapi, hadirnya product Yamaha kesempatan ini masih tetap diselubungi “misteri” masalah kepastian harga serta kapan customer dapat memilikinya.

Waktu peluncuran, Yamaha meyakinkan Lexi dapat di bandrol dibawah Rp20 juta, jadi obat manjur untuk customer yang kantongnya tidak cukup tidak tipis untuk memboyong Yamaha NMAX yang harga nya Rp26 juta-an. Untuk yang telah kebelet, mesti bersabar sampai sebagian bln. ke depan, karna Yamaha baru juga akan menghasilkan Yamaha Lexi April 2018 yang akan datang. Sama seperti waktu customer Mitsubishi Xpander yang perlu menanti berbulan-bulan hingga ke garasi mereka sesudah mobil itu muncul di pameran.

Pencarian Tirto di satu diantara dealer Yamaha di Jalan Raya Ciputat-Parung, Depok, Yamaha Lexi memanglah telah dapat “dipesan” di dealer tapi masih tetap hanya daftar tunggulah oleh pihak dealer. Pihak dealer baru berani buka inden sesudah memperoleh aba-aba dari Yamaha dengan daftar harga yang pastinya.

“Kita belum juga bisa price daftar, umumnya juga akan di kirim oleh Yamaha ke semuanya dealer bila ada barang baru. Peluang awal Februari. Bila ada kepastian harga nya leasing telah dapat masuk juga, ” kata seseorang pramuniaga pada Tirto.

Inden saat ini jadi langkah baru untuk Agen Pemegang Merk (APM) dalam pasarkan product, kiat untuk memperkenalkan lebih dahulu product sebelumnya betul-betul diceburkan di pasar. Peristiwa inden pada Yamaha Lexi bukanlah kali awal berlangsung pada line up Yamaha. Hingga sekarang ini, penggila Yamaha XMAX 250 cc mesti antre inden dengan on-line setiap tanggal 10. Janganlah berharap dapat lihat XMAX di dealer Yamaha, lantas dapat segera meminangnya.

Peristiwa ini sempat juga menghinggapi Yamaha NMAX waktu kali awal meluncur Februari 2015. Masalah produksi yang belum juga dapat menyeimbangi keinginan memanglah senantiasa jadi argumen Yamaha.

Executive Vice President Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti menyatakan kalau peristiwa inden pada line up motor-motor favorit Yamaha bukanlah disengaja. Dyon percaya karna inovasi product baru Yamaha jadi pemicunya. Product dengan tongkrongan menarik serta feature diluar rutinitas, membuat tren setter baru didunia harga motor.

“Kita yang create new category dalam sepeda motor yakni maxi category (NMAX-XMAX-LEXI). Hingga semuanya customer begitu mencarinya, lebih dari rencana Yamaha. Bila produknya tidak mengagumkan bagus, tentu customer tidak ingin inden menanti, ” kilah Dyon pada Tirto.

Sumber : Tirto.id

Komentar